Proses konstruksi untuk membangun stadion sepak bola bukan sekadar mendirikan bangunan biasa, melainkan sebuah proyek besar dan kompleks yang menuntut perencanaan matang dan eksekusi yang presisi. Prosesnya melibatkan serangkaian tahapan konstruksi yang saling terkait, terstruktur dan terkoordinasi dengan baik, dimulai dari "titik nol" hingga stadion siap digunakan.
1. Serah Terima Lahan
Sama seperti saat kita membangun rumah, tahap pertama dalam membangun stadion sepak bola adalah ketika pemilik tanah secara resmi menyerahkan tanah itu kepada pemilik baru yang berhak (atau kontraktor yang ditunjuk). Dalam konteks stadion sepak bola, serah terima lahan ini biasanya tergolong momen formal bagi pemilik stadion di masa depan, misalnya klub sepak bola atau pemerintah daerah, menyerahkan kontrol penuh atas lokasi proyek kepada kontraktor utama.
Ini sangat penting karena:
-
Kontraktor bertanggung jawab penuh atas keamanan, manajemen, dan semua aktivitas di lokasi.
-
Legalitas yang mengesahkan bahwa kontraktor memiliki izin untuk mulai bekerja.
-
Kontraktor bisa melakukan survei terakhir dan mempersiapkan strategi konstruksi mereka berdasarkan kondisi lahan yang sebenarnya.
2. Persiapan dan Penataan Lokasi
-
Pembongkaran Infrastruktur Eksisting: jika di lahan tersebut terdapat bangunan lama, pohon besar, atau struktur lain yang tidak terpakai, semuanya harus dirobohkan atau dipindahkan.
-
Pembersihan Lahan: setelah pembongkaran, area akan dibersihkan dari puing-puing, batu, atau sampah yang tersisa agar lahan siap untuk proses selanjutnya.
-
Pagar Pengaman: demi keamanan, seluruh area konstruksi akan dipagari. Ini penting untuk mencegah orang yang tidak berkepentingan masuk, melindungi pekerja konstruksi dari bahaya di luar, dan membatasi akses ke area berbahaya.
-
Pembangunan Fasilitas Pendukung (Site Compound): Pikirkan seperti membangun "markas sementara" di lokasi. Ini termasuk:
-
Kantor sementara: Untuk staf manajemen proyek, insinyur, dan administrasi.
-
Akomodasi: Jika proyek besar dan jauh, mungkin ada tempat tinggal sementara untuk pekerja.
-
Area penyimpanan material: Tempat yang aman dan terorganisir untuk menyimpan bahan bangunan seperti baja, semen, pipa, dan lain-lain agar tidak rusak dan mudah diakses.
-
Fasilitas lainnya: Seperti toilet, area makan, dan area parkir.
-
3. Penentuan Titik dan Penggalian
Tim survei menggunakan alat presisi tinggi (seperti theodolite atau GPS) untuk menandai dengan sangat akurat lokasi setiap kolom, dinding, pondasi, dan ketinggian yang berbeda di seluruh area stadion. Hal ini untuk memastikan bahwa struktur yang dibangun sesuai dengan desain yang telah disetujui.
-
-
Utilitas Bawah Tanah: menggali parit atau saluran untuk meletakkan pipa air, kabel listrik, serat optik, dan sistem drainase yang akan melayani stadion. Semua ini harus ditanam di bawah tanah agar tidak mengganggu permukaan.
-
Pondasi: membuat lubang atau parit yang lebih besar untuk pondasi stadion. Ini adalah dasar yang akan menopang seluruh bobot bangunan stadion. Kedalaman dan ukuran galian sangat tergantung pada jenis pondasi dan kondisi tanah.
-
4. Pondasi
Pondasi adalah jantung struktural dari setiap bangunan, apalagi stadion sepak bola. Ibarat akar pohon, pondasi harus sangat kuat untuk menopang seluruh beban stadion di atasnya.
-
Pemasangan Sistem Tiang Pancang (Piling System): Jika tanah di lokasi kurang stabil atau beban stadion sangat besar, tiang-tiang panjang (pancang) akan ditanam jauh ke dalam tanah hingga mencapai lapisan tanah yang lebih keras. Tiang pancang ini bisa terbuat dari beton, baja, atau kayu, dan berfungsi sebagai "kaki-kaki" tambahan yang menopang fondasi.
-
Pengecoran Beton: Setelah tiang pancang (jika ada) terpasang, atau setelah galian pondasi siap, beton cair akan dicor ke dalam cetakan atau lubang galian. Beton ini kemudian mengeras menjadi balok atau pelat pondasi yang kokoh. Pondasi inilah yang akan menjadi alas bagi semua struktur yang akan dibangun di atasnya. Tanpa pondasi yang kuat, stadion tidak akan stabil.
5. Rangka dan Tribun
-
Pemasangan Rangka: Ini melibatkan pemasangan tiang dan balok horizontal (palang) yang terbuat dari baja atau beton bertulang. Bagian ini adalah "tulang" stadion yang membentuk bentuk dasar dan menopang lantai serta atap. Proses ini seringkali melibatkan crane besar untuk mengangkat dan menempatkan komponen-komponen berat ini.
-
Pemasangan Lantai: Setelah rangka utama berdiri, lantai pada setiap tingkat stadion (misalnya, lantai concourse, lantai atas) akan dipasang, biasanya menggunakan pelat beton pra-cetak atau dicor di tempat.
-
Pemasangan Unit Tribun (Terracing): Bagian ini sangat spesifik untuk stadion. Tribun penonton (area tempat duduk bertingkat) bisa dibangun di lokasi dengan mencetak beton, atau yang lebih sering, unit-unit tribun pra-fabrikasi (sudah jadi dari pabrik) didatangkan ke lokasi dan diangkat serta dipasang dengan crane. Ini mempercepat proses dan memastikan kualitas yang seragam.
6. Kanopi Atap dan Cladding
-
Pemasangan Selubung Bangunan (Cladding): pemasangan material penutup dinding eksterior stadion. Material ini bisa berupa panel logam, kaca, beton pra-cetak, atau material komposit lainnya. Tujuannya adalah melindungi interior bangunan dari hujan, angin, dan suhu ekstrem, serta memberikan tampilan estetika akhir pada stadion.
-
Pemasangan Kanopi Atap: Struktur atap stadion mulai dibangun dan dipasang. Atap ini bukan hanya untuk melindungi dari cuaca, tetapi juga seringkali menjadi fitur arsitektur paling menonjol dari sebuah stadion. Bentuknya bisa sangat bervariasi, dari kanopi sederhana di atas tribun hingga struktur atap yang sepenuhnya menutupi lapangan.
-
Persiapan Lapangan: Begitu area di dalam tribun (khususnya di dekat lapangan) tidak lagi digunakan untuk penyimpanan material besar atau pergerakan crane, persiapan untuk lapangan permainan (field of play) dapat dimulai. Ini bisa meliputi pemasangan sistem drainase lapangan, sistem irigasi, dan penyiapan lapisan dasar tanah sebelum rumput ditanam.
7. Pemasangan Interior dan Sistem Utilitas
-
Pemasangan Dinding Interior dan Pintu: Ruangan-ruangan di dalam stadion mulai dibentuk. Dinding partisi dipasang untuk menciptakan kantor, ruang ganti pemain, toilet, ruang media, ruang VIP, dapur, dan lain-lain. Pintu-pintu juga mulai dipasang.
-
Instalasi Sistem Utilitas (Services): Sistem-sistem penting ini dipasang di dalam dinding, di bawah lantai, dan di atas langit-langit:
-
Ventilasi dan Pemanas (HVAC): Sistem pendingin, pemanas, dan sirkulasi udara.
-
Pencahayaan: Sistem lampu untuk seluruh area stadion, baik di dalam maupun di luar.
-
Air: Pipa air bersih dan air limbah untuk toilet, dapur, dan fasilitas lainnya.
-
Komunikasi: Kabel telepon, internet, dan sistem komunikasi internal.
-
Sistem Suara dan Visual: Kabel dan peralatan untuk pengeras suara, layar besar, dan sistem audio-visual lainnya.
-
Sistem Keamanan: Kamera CCTV, sistem deteksi kebakaran, dan akses kontrol.
-
Pada tahap ini, lokasi proyek mencapai puncaknya, dengan banyak pekerja dari berbagai spesialisasi (tukang listrik, tukang pipa, tukang kayu, teknisi) bekerja secara bersamaan.
8. Pemasangan Akhir (Final Fit-out)
-
Penyelesaian Akhir: Material-material terakhir dipasang untuk memberikan tampilan selesai dan estetis. Ini termasuk:
-
Lantai: Pemasangan keramik, karpet, atau jenis lantai lainnya.
-
Cat: Pengecatan dinding dan langit-langit.
-
Pelapis Dinding: Pemasangan wallpaper, panel kayu, atau material dekoratif lainnya.
-
Material-material ini perlu dilindungi agar tidak rusak oleh aktivitas konstruksi yang masih berlangsung sampai menjelang serah terima.
-
-
Pemasangan Perabot dan Peralatan (FFE - Furniture, Fixtures, and Equipment): Semua barang yang diperlukan untuk fungsionalitas stadion dipasang:
-
Kursi Stadion: Pemasangan ribuan kursi penonton.
-
Layar Besar (JumboTron): Pemasangan layar video di dalam stadion.
-
Sistem Suara: Pemasangan speaker dan perangkat audio.
-
Perabot: Meja, kursi, lemari di kantor, ruang ganti, dan area lainnya.
-
Peralatan Dapur: Oven, kulkas, dan peralatan di area katering.
-
-
Pekerjaan Eksternal (Eksternal Works): Bersamaan dengan pekerjaan interior, area di luar bangunan juga diselesaikan:
-
Lanskap: Penataan taman, penanaman pohon, semak-semak, dan rumput di sekitar stadion.
-
Paving: Pemasangan jalan setapak, area parkir, dan jalan akses.
-
Pencahayaan Luar: Pemasangan lampu-lampu di area luar stadion.
-
Papan Nama/Signage: Pemasangan papan nama stadion dan petunjuk arah
-
Serah Terima (Handover)
Setelah proses konstruksi stadion rampung, kontraktor secara resmi menyerahkan stadion yang telah selesai kepada operator stadion (pihak yang akan mengelola dan menjalankan stadion). Proses ini harus sangat terencana agar lancar.
Sebagai bagian dari serah terima, kontraktor tidak hanya menyerahkan kunci, tetapi juga paket dokumen yang komprehensif:
-
Kunci dan Pengendali Akses: Semua kunci fisik, kartu akses, atau fob untuk membuka semua pintu dan area di stadion.
-
Panduan Penggunaan dan Pemeliharaan (O&M Manuals): Buku petunjuk lengkap tentang cara mengoperasikan semua sistem (listrik, HVAC, suara, keamanan) dan cara merawatnya agar tetap berfungsi baik dan berumur panjang.
-
Data Pengujian dan Commissioning: Hasil tes dan verifikasi bahwa semua sistem dan peralatan telah diinstal dengan benar dan berfungsi sesuai standar. Ini penting untuk memastikan semuanya aman dan efisien.
-
Gambar As-Built dan Model BIM: Ini adalah gambar teknis yang menunjukkan stadion persis seperti yang dibangun (bukan hanya seperti yang dirancang awal). Jika proyek menggunakan Building Information Modeling (BIM), model 3D digital yang lengkap juga akan diserahkan. Ini sangat berguna untuk pemeliharaan dan renovasi di masa depan.
-
Jaminan dan Sertifikat: Garansi dari produsen untuk peralatan dan material, serta sertifikat kepatuhan dari otoritas terkait (misalnya, sertifikat layak fungsi bangunan, izin lingkungan, dll.).
-
Salinan Persetujuan Hukum: Salinan semua izin dan persetujuan dari pemerintah atau otoritas lain yang memastikan bahwa pembangunan telah sesuai peraturan.
-
Lisensi yang Diperlukan: Izin khusus terkait operasional stadion, seperti izin pembuangan limbah, penyimpanan bahan bakar atau bahan kimia (jika ada generator besar), dan ekstraksi air tanah (jika menggunakan sumur).
sumber: inside.fifa.com